Sabtu, 27 Juli 2013

MELIRIK LURIK

Lurik berasal dari kata Jawa Kuno, lorek, yang artinya lajur, garis, belang, atau corak. Pada dasarnya lurik adalah kain tenun. Dahulu kala, lurik ditenun hampir di seluruh daerah di Pulau Jawa, mulai dari pedalaman hingga pesisir, dengan corak yang berbeda-beda. Bisa dibayangkan banyaknya corak kain lurik tersebut. Sayangnya, seiring zaman yang berubah, sudah banyak lurik yang tidak lagi dibuat. Saat ini daerah yang masih cukup produktif menghasilkan lurik adalah Tuban, Jawa Timur.

Secara garis besar, corak dasar lurik ada 3:

1. Corak Lajuran: garis-garisnya membujur searah benang lungsi.
2. Corak Pakan Malang: garis-garisnya melintang.
3. Corak Cacahan atau Kotak-Kotak: garis-garisnya merupakan persilangan antara lajuran dan pakan malang.

Dari ketiga corak dasar ini kemudian muncul corak-corak turunannya. Sekarang ini lurik sudah banyak dikenakan sebagai busana sehari-hari, misalnya berupa celana panjang, blazer, kemeja, atau rok. Jika pandai memadu-padankannya atau memilih model yang pas, lurik tak kalah cantik dari batik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar