Sabtu, 17 Agustus 2013

LERAK SAHABAT BATIK

Setiap mendengar atau membaca kata “lerak” (nama latinnya Sapindus rarak dc) yang teringat di kepala saya adalah batik. Kelekatan keduanya hampir mirip seperti semir dan sepatu. Tapi banyak juga sih yang belum tahu lerak, termasuk saya, belum pernah melihat buah yang dikenal juga dengan sebutan soapberry itu.


Lerak adalah sejenis tumbuhan yang bijinya digunakan sebagai bahan pembuat sabun. Dahulu sekali, sabun tradisional dari lerak ini dipakai untuk mencuci kain dan baju, terutama batik, karena dipercaya dapat menjaga kualitas dan warna batikan awet lebih lama. Sampai sekarang lerak masih dianggap sebagai bahan pencuci batik terbaik, sehingga mulai banyak diproduksi untuk konsumsi masyarakat luas. Apalagi kini batik tengah naik daun, permintaan akan lerak pun meningkat. Dan berlakulah hukum supply and demand.


Biji lerak yang mirip kurma ini mengandung saponin yang dapat berfungsi sebagai deterjen pembersih, bukan hanya kain batik tetapi juga perkakas dapur. Limbahnya pun ramah lingkungan, tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Selain itu, menggunakan sabun lerak lebih irit dibanding deterjen biasa. Satu tutup botol kecil (botol aqua) lerak bisa untuk mencuci 3-4 helai kain batik. Campurkan lerak ke dalam setengah ember air dan rendam kain selama 10-15 menit. Lalu kucek-kucek kain dengan gerakan lembut. Bilas dengan air hingga busanya hilang, lalu jemur di tempat teduh.


(Diolah dari berbagai sumber).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar