Motif-motif batik Garut dan Tasik hampir mirip, misalnya Merak Ngibing, Bulu Hayam, dan Rereng, Demikian pula warna-warnanya yang cerah khas batik pesisir. Yang membedakan keduanya adalah warna gumading (kuning gading) batik Garut yang tidak terdapat pada batik Tasik.
PENGGEMAR BATIK & TENUN NUSANTARA
Kamis, 22 Oktober 2015
BATIK PRIANGAN
Priangan atau Parahyangan adalah wilayah Jawa Barat yang meliputi Cianjur, Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Daerah penghasil batik yang terkenal di Priangan adalah Garut dan Tasikmalaya. Katanya sih ada juga batik Bandung dan Ciamis, tetapi saya belum pernah melihatnya. Kapan-kapan kayaknya mesti cari tuh batik Bandung, Sumedang, dan Ciamis.
Motif-motif batik Garut dan Tasik hampir mirip, misalnya Merak Ngibing, Bulu Hayam, dan Rereng, Demikian pula warna-warnanya yang cerah khas batik pesisir. Yang membedakan keduanya adalah warna gumading (kuning gading) batik Garut yang tidak terdapat pada batik Tasik.
Motif-motif batik Garut dan Tasik hampir mirip, misalnya Merak Ngibing, Bulu Hayam, dan Rereng, Demikian pula warna-warnanya yang cerah khas batik pesisir. Yang membedakan keduanya adalah warna gumading (kuning gading) batik Garut yang tidak terdapat pada batik Tasik.
TENUN MAUMERE
Indonesia itu kaya akan tenun. Hampir di setiap pulaunya kita bisa menemukan daerah perajin/penghasil tenun. Salah satunya yang terkenal adalah Maumere, Nusa Tenggara Timur. Tenun Maumere ini umumnya berwarna gelap, seperti cokelat tanah, merah bata, biru tua, dan hitam dengan motif flora dan fauna. Pewarnaannya menggunakan bahan-bahan alami, seperti indigo, kunyit, kemiri, kulit pohon, dan lain-lain. Proses pewarnaannya bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan warna yang indah dan tahan lama. Demikian pula proses menenunnya hingga menjadi sehelai kain. Dimulai dari memintal kapas menjadi benang, mewarnai, mengikat/ membuat motif, dan menenun. Jadi, jangan heran kalau harganya cukup mahal.
Kamis, 24 Oktober 2013
PENGAMAT BATIK AMATIR
Sebagai penggemar batik, saya cukup sering menyambangi pameran-pameran batik yang kerap digelar di Jakarta. Hampir setiap bulan ada acara tentang batik. Tidak semua bisa saya hadiri. Paling-paling sekitar 6 atau 7 pameran. Yang terbesar sih Adiwastra dan Gelar Batik Nusantara.
Setiap kali datang ke sebuah pameran, selain batik-batik, para pengunjungnya pun menyedot perhatian saya. Maksud saya, saya senang mengamati para pengunjung pameran itu. Memperhatikan busana dan dandanan mereka. Sering juga diam-diam memotretnya. Biasanya, suka dapat ide dari gaya busana yang mereka kenakan.
Saat itulah mata saya dimanjakan dengan pemandangan kain-kain cantik yang dipakai para tamu, terutama kaum perempuannya. Tak jarang juga saya merinding menyadari alangkah kaya dan indahnya seni wastra Indonesia. Agung, cantik, anggun, dan bermartabat. Tak kalah hebat dengan busana-busana produk luar negeri.
Langganan:
Postingan (Atom)